Minggu, 24 Januari 2016

Foto Awal Kuliah

Kejarlah mimpimu. Ingat kata bung Karno, “Bermimpilah setinggi langit, apabila kau jatuh kau berada diantara bintang-bintang.”

Bagi para siswa SMA yang baru lulus, hampir bisa dipastikan menginginkan melanjutkan kuliah atau belajar di perguruan-perguruan tinggi negeri di Indonesia. Bahkan, ada yang rela mengeluarkan “kocek” maksimal agar bisa masuk perguruan tinggi favoritnya.

Berikut ini, kontributor WARUNGIMPIAN.BLOGSPOT.COM akan berbagi tips dalam masuk Perguruan Tinggi Negeri:

Pertama, Jika kamu tidak masuk dalam daftar SNMPTN Undangan cobalah tips mengikuti intensif bimbingan belajar yang disedikan oleh lembaga-lembaga belajar. Dengan mengikuti intensif bimbel harapannya belajar bisa lebih efektif dan tetap termanage dengan baik.

Kedua, cobalah mencari soal-soal SNMPTN sebelumnya bisa via e-book atau apapun bentuknya dan berlatihlah, karena soal yang dikeluarkan biasanya tidak jauh-jauh dari soal-soal tahun sebelumnya dengan beberapa variasi tentunya. Kemudian, perbanyaklah latihan soal dari soal-soal yang telah kawan-kawan kumpulkan.

Ketiga, tetaplah konsisten terhadap langkah-langkah tersebut, dan janganlah mencoba-coba mencari “joki” atau membayar kursi khusus. Selain itu, cobalah pilih prodi yang benar-benar kalian bisa diterima di dalamnya. Misalnya, memilih prodi-prodi dengan peminat yang sedikit atau jarang, kesempatan kamu diterima akan sangat tinggi.

Keempat, jika kamu masuk dalam SNMPTN Undangan, maka kamu coba cek tradisi sekolahmu. Apakah setiap tahun sekolahmu ada yang diterima di PTN yang kalian tuju itu. Jika tidak, tidak masalah apabila kalian percaya diri dengan nilai kalian.

Kelima, perhatikan data dan cluster jurusan atau program studi, dari dua pilihan program studi yang disediakan, sebaiknya kamu memilih cluster jurusan yang sama atau linier. Apabila pendidikan ya pendidikan semua, apabila sosial ya sosial semua. Misalnya, kamu jangan memilih pilihan I: Pendidikan PKn, Pilihan II: Pendidikan Matematika. Nanti universitas yang kalian tuju kemungkinan akan beranggapan kamu cuma coba-coba saja, karena tidak jelas kamu maunya apa.

Keenam, ukur kemampuan diri kamu. Jika telah menentukan perguruan tinggi dan jurusan yang diinginkan, cobalah untuk mengukur diri. Bandingkan kemampaun diri masing-masing dengan kualitas pilihan kita. Jika merasa memang bisa, maka lanjutkan. Namun ada baiknya untuk mempertimbangkan faktor lain, seperti banyaknya peminat yang akan menjadi pesaing kita dalam pendaftaran, atau passing grade jurusan. Jangan terlalu percaya diri dengan membidik target yang tinggi, tapi juga jangan terlalu rendah diri.

Ketujuh, tetaplah berdoa. Tuhan pasti membantu hamba-Nya yang sering meminta pertolongan kepadanya. Maka dekatkanlah diri anda kepada Tuhan. Mungkin kamu tidak percaya apakah kemampuan anda cukup mampu meraih target kamu itu. Namun jangan pernah ragu pada Allah, karena menjadikan kamu salah satu anak yang masuk ke perguruan tinggi idamanmu. Itu adalah hal yang amat sangat kecil bagi Tuhan yang Maha Kuasa.




Lekaslah bangkit pemuda jalan kedepan masih terjal. Bangunlah dari mimpimmu saatnya kau kejar semua itu. Itulah awal yang ingin penulis kobarkan.


Bagaimanapun kita sebagai makhluk sosial merupakan insyan yang senantiasa peduli dengan lingkungan sosial kemasyarakatan. Hari itu adalah hari pertama aku diajar oleh seorang dosen muda nan berkharisma. Saat masuk ke ruang kelas beliau begitu mengundang perhatian para mahasisawa, ku lihat banyak wajah-wajah baru yang menyapanya. Karena ini hari pertama, maka kami diminta untuk saling memperkenalkan diri guna untuk mengakrabkan diri sebelum kami harus menjadi teman satu kelas selama beberapa bulan kedepan. Walaupun ini bukan pertama kami bertemu, karena awalnya kami sudah 3 minggu bersama tapi dalam kondisi free, sehingga kurangnya interaksi diantara kami. Satu pertanyaan yang ketika itu tidak pernah terlupakan adalah hobi. Hampir setiap siswa dan orang baik muda tua anak-anak dewasa remaja dan lain sebagainya pasti memiliki hobi. Dan, jawabannya pun bermacam-macam, ada olahraga, makan bakso, jalan-jalan, sampai membaca.

Ketika beliau menerangkan hobi beliau, beliau tidak hobi membaca? What, kami terkejut dengan segala wawasan yang beliau punya mustahil saja jika beliau tidak hobi membaca. Beberapa saat kemudian dia menerangkan bahwa membaca adalah satu aktifitas kebutuha yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia, membaca apapun itu. Hanya manusia yang sudah tidak bernyawalah yang mungkin sudah tidak akan membaca lagi. Begitu pentingnya membaca sampai-sampai Tuhan pun menjadikan aktifitas ini sebagai muatan wahyu pertama pada Muhammad SAW.

Melihat semua alasan diatas memang benar bahwa dengan membaca sebagai sebuah kebutuhan maka dunia akan menjadi milik kita. Berawal dari semua itu kemampuan menulis seseorangpun akan menjadi meningkat menuju orientasi yang lebih baik. Karena hakikat membaca yang sesungguhnya ialah dimana kita dituntut untuk mampu membaca social change karena itulah kehidupan yang sesungguhnya.

So, sobat WARUNGIMPIAN.BLOGSPOT.COM

Jadikan hidup lebih bermakna menuju orientasi yang lebih baik dengan membaca kita mamp u berkarya, dengan berkarya kita mampu kaya Amin.
Siapa lagi kalau bukan kita sendiri.





Suatu ketika dalam kehidupan sering kita melontarkan kata-kata yang kurang pantas kita lontarkan, mungkin ini pulalah yang melontarkan kita jauh dari sebuah orientasi untuk menjadi maju. Dalam kehidupan banyak orang mengkonotasikan hinaan merupakan hal berbau negatif dan tidak ada manfaatnya. Tapi menurut saya hinaan merupakan hal yang sangat bermanfaat karena “Hinaan Merupakan Kunci Kesuksesan”. Oke begini rekan WARUNGIMPIAN.BLOGSPOT.COM, sebenarnya dari semua itu tersirat bahwa didalam kehidupan ada sisi baik dan sisi buruk, ada sisi negatif ada sisi positif, ada pula pujian dan ada juga hinaan. Kalau pujian selalu membuat kita bersemangat dan bahkan terkadang membuat kita besar kepala malah menurut saya ini akan berkonotasi negatif jika kita tidak mampu membatasi diri dengan etika-etika moral dalam diri kita. Namun, berbeda jika kita mendapat hinaan, kata hinaan yang melayang ke kita terkadang membuat kita menjadi emosi, marah, pengen memukul, pengen lempar tuh pake batu dll. Hal inilah yang harus kita ubah menuju konotasi yang lebih positif dimana ini merupakan jalan sukses kita.


Mengubah mindset kita menjadi orang yang sedemikian hingga memang tidak mudah, karena hakikatnya saja berlawanan. 

Namun ingat rekan WARUNGIMPIAN.BLOGSPOT.COM ingatlah kita masih punya cara paling itu untuk mengubah semua itu dalam sebuah manajemen mindset yang bisa kita tata sesuai dengan karakteristik kita. Pertama kita harus sadar bahwa Yang suci dan mulia hanya Allah. Nabi dan Rasul yang dijaga kesuciannya oleh Allah saja masih di ejek, dicaci dan dimusuhi oleh para umat dijamannya. Jadi bila kita dihina dan dicaci, maka semua itu merupakan hal yang biasa. Yang kedua ketika mereka sibuk mencari hinaan dan kalimat untuk menghina dan mencaci maka sibukanlah untuk mendengar cacian mereka. Merubah cacian menjadi inputan dan saran perbaikan. Lalu sibukan dengan langkah-langkah perbaikan kerja, perencanaan dan strategi menuju orientasi yang lebih baik. Dari semua itu didapatkan bahwa hidup ini merupakan perjuangan, cacian dan hinaan adalah tali ketapel yang mempu melemparkan kita kemana saja, baik itu kearah yang lebih positif maupun kearah yang lebih negatif dan akan memerosokan kita. Ini pilihan so, jadilah orang yang cerdas memilih. Keep Spirit menulis berkarya biar kaya ya kawan.



Ya, dinamika kehidupan adalah keniscayaan. Menampikan perubahan itu sebuah kesalahan, oleh sebab itu kita harus bertarung dengan karya-karya besar kita. Dalam hidup ini kita memang dituntut untuk selalu dilematis karena kita hidup diantara triliunan pilihan, mulai drai memilih jodoh, memilih pekerjaan, memilih jalan kehidupan, dan lain sebagainya. Terlalu banyak pikiran bikin bingung ! kata sapa ! karena sesungguhnya dari banyak pilihan tersebut yang wajib kita coba ialah berkarya. Apa fungsi berkarya dalam hidup ini Cuma satu jawabannya ! ya Kaya. Dalam pengalaman hidup ini saya memang belum kaya sacara lahiriah, dan belumlah saya pantas berbicara soal kaya. Namun kaya dalam hal ini ialah kaya karena karya karena Berkarya adalah ibadah, bila di-niat-kan demikian, jadikan berkarya adalah aktivitas ibadah, dalam arti memberi manfaat atau kemaslahatan lebih luas.


Suatu hari saya pernah membuktikannya, dan kali ini saya akan berbagi suatu kisah sederhana dari saya. Ketika dulu saya belum pernah berkarya rasanya menulis dan bermanfaat bagi orang lain itu sangat susah dan kurang dihargai. Mungkin itu hanya anggapan semata karena sebenarnya ketika kita mampu menempatkan diri kita dalam suatu kondisi yang relevan dengan sosial kemasyarakatan yang ada kita pasti akan mendapatkan yang namanya kesempatan ntuk berkarya. ketika dalam beberapa kegiatan diminta untuk menunjukan kekompakannya, sambil menempelkan kedua tangan di dada ketika mengucapkan "mengabdi" dan membuka kedua tangan ketika mengucapkan "berkarya" yang bermakna bermakna mengabdi dengan hati dan berkarya dangan perbuatan nyata. Hal itulah mindset yang harus kita jalankan.

Alhamdulillah dengan berkarya saya sudah mampu menulis essai kisah anti korupsi dan masuk diantara 10 finalis yang masuk kebabak final presentation. Bukan kemenangan yang saya dapatkan namun sebuah kepuasan batin bahwa ini langkah awal berkarya akan mengantarkan kita kaya.


So, rekan berkaraya adalah sebuah cara pandang kepemimpinan yang melihat "the big social change" dan berkarya adalah bagaimana sesorang memberikan presepsi, kontribusi dan sumbangsihnya pada sebuah tujuan. Merubah mindset dan cara berpikir berkarya biar kaya adalah hal yang paling mengasikan. berkarya" adalah sebuah ruang yang diperuntukkan bagi orang yang ingin maju dan berwawasan.




Penulis akan awali dengan ungkapan bahwa "Pancasila harga mati untuk Indonesia jaya". Identitas Bangsa ialah hal pembeda dan ciri khas yang berbeda dalam kancah dunia Internasional. Eksistensi dari identitas bangsa ini sangatlah penting disaat tatanan masyarakat Indonesia mulai mengalami perubahan dimana sikap apatisisme terhadap jati diri bangsa mulai pudar seiring masuknya era global yang begitu dahsyat. Kondisi masyarakat yang dewasa ini membuat kita merasa prihatin dan mengoyak hati kita dimana kita juga ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dimana terjadi banyak kerusakan moral sosial masyarakat yang tidak mencerminkan jati diri bangsa. Bangsa yang dulu disegani kini bukan mengalami krisis identitas saja melainkan juga mengalami krisis dalam dimensi kehidupan.

Di era globalisasi sekarang ini kita dituntut untuk selalu selektif dalam berbagai hal, termasuk masuknya budaya asing yang akan mengikis karakter luhur bangsa ini. Saat ini apa yang sakit dari bangsa ini ialah dimana bangsa ini sedang dijajah oleh bangsa kita sendiri. Kita semua mengenal bunyi pembukaan undang – undang dasar 1945, bahwa bangsa Indonesia itu diantarken oleh para founding father kita sampai dengan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu betapa pentingnya revitalisasi nilai luhur pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kondisi yang seperti ini banyaknya penyakit karakter seperti : korupsi, penyalahgunaan wewenang, menurunnya integritas bangsa, tindakan immoral diluar nilai – nilai luhur Pancasila.

Dalam kondisi yang sedemikian hingga tersebut bukanlah suatu rekayasa belaka, bukan pembabakan dalam suatu opera sejarah, melainkan suatu realita yang dialami oleh bangsa Ini. Kita tau betapa luasnya negeri ini dari yang semula 3jt KM2 kini menjadi 5jt KMbetapa luasnya negeri ini dengan 17 ribu lebih pulaunya, dimana hampir 11 ribu pulau belum dinamai, hampir 15 tipe ekosistem, dan lain – lain masih sangat banayak kekayaan bangsa ini. Namun dari semua itu akan tidak relevan jika makna demokrasi yang dijiwai oleh nilai luhur pancasila itu tidak di aplikasikan dalam tindakan nyata, demokrasi yang harusnya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, justru berubah haluan menjadi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk siapa? Ini lah pertanyaan yang harus kita aplikasikan dalam mindset kita bahwa titik tolak bangsa ini adalah melanjutkan para the founding father yang telah bersusah payah mengantarkan kita sampai dengan pintu kemerdekaan.


Nilai luhur pancasila adalah satu diantara empat pilar kebangsaan yang harus kita junjung tinggi. Melalui semangat sumpah pemuda mari kita revitalisasikan kembali nilai luhur Pancasila sebagai jati diri bangsa yang memiliki pandangan hidup yang luhur dari masa ke masa. Sekarang atau tidak sama sekali, mari lekas bergerak pemuda!.



Bagiku semuanya begitu indah tatkala angin malam nan sejuk menyelimuti langkah kita dibawah sinar bintang, di lantuni deguran ombak di tepi pantai.

Bagiku romantis bukanlah sebuah ciuman hangat dikening, melainkan cinta kasih yang begitu ikhlas diiringgi rasa percaya untuk saling menjaga.

Ketika sang malam suram dan mendung apakah itu bukan sebuah keromantisan? Bagiku itu masih sebuah keromantisan selama kita masih sanggup menceritakan semua itu dalam suatu langkah-langkah indah diserati komitmen yang indah.

Jarak yang jauh apakah itu tidak romantis? Bagiku itu juga sebuah keromantisan karena hidup ini begitu indah disertai dengan harapan untuk saling mengejar cita dan mimpi guna cinta dan kasih.

Malam ini kutau ada seorang pria menangis apakah itu tidak boleh? Boleh saja itu adalah tanda keromantisan jiwa, keromantisan hati, dan bagaimana hati ini begitu mudah merasakan rasa-rasa dari luar yang begitu sempurna.

Hari hari yang dihiasi kerinduan akan mengantarkan kita pada sebuah kehangatan, kehatan jiwa keteguhan hati. Berharap malam ini akan disambut oleh hari esok yang begitu indah.

Hari harus terus kita lewati, jalan kita berbeda tetapi menuju tujuan yang sama memetik sebuah bunga diujung jalan yang menyatukan dua jalan kita, kita harus jalan dan bertemu disana.

Suatu hari kita kan bersama menulis mimpi yang indah dalam suatu realita, mengharapkan sebuah kasih indah yang menghiasi hari-hari tanpa henti.

Menulis sebuah rasa hati malam ini begitu luar biasa, ditengah dinginnya malam. Tak ada yang lain lagi selain kamu dihatiku.

Tak ada kesimpulan yang diambil karena hanya ada kerinduan yang menghiasi balada kali ini, merebahkan badan tuk sambut hari esok.

Bagiku karya itu tak harus bagus, tak harus menarik, tapi yang penting menggambarkan jiwa, dengan kata-kata yang tak karuan dan itulah saya.



Aku berdiri dalam mimpi – mimpiku, melihat negeri ini terdiam dalam kenyataan. Andai negeri ini bisa tersenyum mungkin negeri ini akan menagis, jika negeri ini mampu berjalan mungkin negeri ini akan berlari, jika negeri ini mampu berbisik mungkin negeri ini akan berteriak, jika negeri ini mampu melihat mungkin negeri ini akan menangis, jika negeri ini mampu mengeluh mungkin negeri ini akan berkata “Kapan aku terbebas dari ketidakjujuran?”,  jika terus berandai kenyataan negeri ini tak akan ada habisnya. Apakah semuanya itu adalah mimpi buruk dalam negeri ini. Pertanyaannya adalah: Apakah kita harus menyerah kepada keadaan ini? jawabannya tentu adalah ”tidak!”. Kita boleh menerima kenyataan ini, tetapi tidak boleh menyerah. Di balik ungkapan yang tersurat ada keinginan yang tersirat. Di dalam mimpi ini tersirat sebuah tekad untuk tetap berjuang. Percaya atau tidak mimpi itu akan menjadi nyata tergantung bagaimana kita menyakini dan memperjuangkannya. Kita sering mendengar kisah sukses para pemimpi yang menuliskan mimpinya. Bagi mereka mimpi itu indah untuk diniatkan dan diperjuangkan.

Teringat kisah sukses teman saya yang diterima di Teknik Mesin dan Biosistem IPB (Institut Pertanian Bogor), yang sukses karena bermimpi dengan kejujuran, menuliskan dengan niat, dan memperjuangkan dengan “Bismillah“. Jika dilihat dia memang seorang yang biasa saja bahkan sangat aneh, lugu, dan polos berkata apa adanya, lebih memilih tak bisa dan kalah demi apa yang ia anggap itu jujur. Suatu ketika pernah ia bercerita kepada saya, bahwa dia tidak butuh angka dan nilai yang tinggi dalam hidupnya yang ia butuhkan ialah konsep dan kepahaman akan suatu hal, dan kejujuran itu memang terkadang pahit dan getir diawal, tetapi akan berakhir dengan hal yang begitu indah dan luar biasa. Baginya nilai itu tidak penting dan tidak ada artinya jika di peroleh dari hal – hal yang tidak menggambarkan karakter dari bangsa ini. Dan apabila kita berpikir memang benar bahwa angka dan nilai yang kita peroleh apakah akan menggeser bangsa ini akan menjadi maju dan menjadi negara nomor satu didunia, tetapi nilai dan angka yang kita peroleh justru akan mengantarkan prilaku korupsi dan menggeser karakter bangsa ini. Walaupun kejujuran itu tidak akan pernah menggeser bangsa ini menjadi negara nomor satu di dunia, tapi setidaknya semua ini akan mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang mampu menggapai mimpi dan harapannya dengan karakter yang luar biasa. Ia juga pernah bercerita ingin menjadi seorang ketua RT sebuah jabatan terendah dalam suatu sistem masyarakat, hal yang begitu aneh dan membingungkan, dibenaknya ia hanya ingin mencoba menjadi seorang pemimpin yang amanah tanpa harus menjadi orang tertinggi dan terbaik. Karena baginya hal yang tertinggi dan terbaik justru akan mendoktrin dirinya menjadi insan yang tidak berkarakter.


Belajar dari semua itu kucoba menulis mimpi-mimpiku agar menjadi sebuah kisah dengan niat yang harus kuperjuangkan. Mimpi besar yang saat ini tertempel dalam dinding kamarku dan selalu ditertawakan oleh orang-orang yang melihatnya, ialah bermimpi jika para pemegang amanah dari lapisan paling bawah sampai lapisan paling atas, apakah itu berada dalam lembaga formal pemerintahan, lembaga swasta ataupun lembaga sosial lainnya mampu menjaga amanah, maka negeri kita ini akan segera tersenyum dan berlari menuju indahnya cahaya kesuksesan. Bangsa ini tidak harus menjadi yang terbaik, karena hal ini cenderung akan mendoktrin bangsa ini pada mimpi buruk yang tak ada hentinya korupsi, penyalahgunaan wewenang, penyuapan dan lain sebagainya itu akan menggerogoti mimpi indah kita. Mungkin memberantas korupsi di negeri ini ialah 1000 mimpi yang akan hilang dan terlupakan begitu saja setelah kita bangun. Tapi saya yakin memberantas korupsi tidak sekedar 1000 mimpiku yang akan hilang begitu saja saat kubangun nanti karena semua itu telah kutuliskan dengan indah dalam kejujuran niat dan perjuanganku.